DENPASAR - Dalam rangka penanggulangan wabah penyakit hewan strategis maupun penyakit hewan zoonosis, AFKHI (Asosiasi Fakultas Kedokteran Hewan Indonesia) bekerja sama dengan Indonesia-Australia Red Meat Cattle Partnership (IARMCP) mengadakan pelatihan untuk calon pelatih atau TOT(training of trainer) Pengembangan Profesional Tenaga Kesehatan Hewan Garis Depan dan mahasiswa Kedokteran Hewan yang diselenggarakan selama 3 hari dari hari senin tanggal 4 sepetember 2023 sampai hari Kamis tanggal 7 September 2023 di Daffam signature hotel, Kulon Progo Yogyakarta.
Tema kegiatan ini adalah Peningkatan Kapasistas Tenaga Teknis Garda Depan untuk prevensi, mitigasi dan penanganan wabah penyakit ternak pada sektor peternakan sapi di Indonesia. Peserta kegiatan ini berjumlah 16 orang yang terdiri dari perwakilan 11 orang dosen dari masing masing program studi/Fakultas Kedokteran Hewan dari masing masing universitas yang menyelenggarakan Pendidikan Sarjana Kedokteran Hewan dan 5 orang tenaga medik veteriner dari 5 institusi pemerintah pusat dan daerah antara lain dari dinas Pertanian Peternakan Banten, dinas Peternakan Provinsi Riau, Dinas Pertanian dan pangan Kabupaten Polewali Mandar, Balai Besar Veteriner Denpasar dan Dinas Peternakan Provinsi Nusa Tenggara Timur. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana diwakili oleh drh. I Wayan Sukernayasa, S.KH., M.Si.
Baca juga:
Jarimatika Perkalian 2 Super Mudah
|
Acara pembukaan dihadiri secara langsung oleh ketua AFKHI Prof.drh. Teguh Budi Pitodjo, MP, Ph.D, Perwakilan IARMCP Petrus Widiantoro, ketua panitia pelaksana Dr.drh. Widagdo Sri Nugroho, M.Sc, dan direktur LPPM Universitas Gajah Mada Dr. dr.Rustamaji., M.Kes . Selain itu juga hadir secara daring ibu Dirjen Kesehatan hewan Dr.drh. Dr. drh. Nuryani Zainuddin, . M.Si. Acara dibuka secara langsung oleh direktur LPPM Universitas Gajah Mada Dr. dr. Rustamaji., M.Kes pada hari senin tanggal 4 September 2023 pukul 20:00 WIB. Setelah acara pembukaan juga diisi dengan pemaparan materi oleh Prof Dr drh Bambang Sumiarto, SU, MSc tentang dasar dasar epidemiologi.
Kegiatan pelatihan ini selain diisi dengan pemaparan materi, diskusi dan pembuatan tugas juga diisi dengan pelatihan langsung ke lapangan untuk melakukan investigasi secara langsung pada daerah yang sedang terkena wabah. Kegiatan investigasi langsung ke lapangan dilakukan pada hari selasa di Dusun/Pedukuhan Patihombo, Kalurahan Purwosari, Kapenewon/Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo Yogyakarta dengan teknik wawancara dan pengambilan sampel. Dalam kegiatan ini disimulasikan bahwa daerah tersebut sedang terjadi wabah antrak. Setelah mendapatkan data dilapangan kemudian dibuat menjadi sebuah laporan kejadian wabah penyakit hewan. Selanjutnya kegiatan diisi lagi dengan pemaparan materi, diskusi dan penugasan.
Menurut drh. Susilo Budi Sulistyo yang merupakan fasilitator dari kegiatan ini mengatakan bahwa para peserta yang ikut kegiatan ini akan menjadi fasilitator dalam mengembangkan profesional tenaga kesehatan hewan garis depan dan mahasiswa Kedokteran Hewan untuk prevensi, mitigasi dan penanganan wabah penyakit ternak.Target peserta untuk Seluruh Indonesia adalah 680 orang medik veteriner dan 480 orang mahasiswa Kedokteran Hewan. Senada dengan yang disampaikan oleh fasilitator, menurut peserta drh. I Wayan Sukernayasa, S.KH., M.Si menyampaikan bahwa para peserta ini juga harus menyiapkan kegiatan di daerahnya masing masing.
“Nanti para peserta ini akan membuat proposal rencana kegiatan pelatihan yang akan dilakukan di masing masing daerah. Untuk daerah Bali kita akan mengadakan masing masing 2 kegiatan untuk tenaga medik veteriner (dokter hewan) dari masing masing instansi pemerintahan dan 1 kegiatan untuk mahasiswa Kedokteran Hewan FKH Udayana, dengan jumlah peserta 60 orang tenaga medik veteriner dan 30 orang mahasiswa.” ujar dosen bidang reproduksi veteriner tersebut. (Tim)